-->

Curhatan Pekerja Hiburan Malam di Bandung: 'Kita Butuh Makan'


Lima bulan sudah, para pekerja hiburan malam di Kota Bandung dirumahkan sebagai imbas pandemi COVID-19. Kondisi itu membuat ekonomi mereka menjadi sulit karena tidak memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Hampir lima bulanan, bingung enggak ada penghasilan," kata salah satu pekerja hiburan malam Lia Yuliantina saat mengikuti aksi damai di depan Balai Kota Bandung,

Lia mengaku, sudah tidak memiliki penghasilan karena tempat hiburan malam tempatnya bekerja tidak bisa beroperasi gegara pandemi COVID-19. Dia hanya bisa berdiam di rumah sambil berharap bisa kembali lagi bekerja.

Enggak ada penghasilan sama sekali, diam saja di rumah," ujarnya.

Ia berharap, tempat hiburan malam di Kota Bandung segera diizinkan kembali beroperasi. Pasalnya, kata dia, banyak pekerja yang menggantungkan hidupnya di tempat hiburan malam.

"Harapannya segera dibuka. Soalnya bukan saya aja, dampaknya ke semua orang. Mohon dibukalah bapak, kita juga butuh makan," ucapnya.

Hal serupa, dirasakan oleh pekerja hiburan malam lainnya Kiki. Ia meminta Pemkot Bandung agar segera keluarkan izin.

"Harapannya, kita dapat kepastian kapan dibuka. Karena kita juga tidak dapat gajih beberapa bulan ini, kita juga bingung," ucap Kiki.

Kiki menyebut, karena tidak memiliki penghasilan dirinya harus menggunakan tabungan pendidikan anaknya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, dia juga berjualan barang online.

"Penghasilan, untungnya saya punya tabungan, saya punya anak dua. Buat jajan mereka saya jualan online sama jadi SPG (dadakan)," ucapnya.

Ia menyebut, jutaan rupiah penghasilannya hilang karena harus dirumahkan. "Hilang lah, sedih banget, kalau normalnya perbulan bisa sampe Rp 4 jutaan lah. Kalau jualan online paling gede banget Rp 300 ribu atau Rp 400 ribu," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, massa tergabung dalam Pekerja Hiburan Malam Bandung menggeruduk kantor Wali Kota Bandung Oded M Danial. Mereka, terdiri pria dan perempuan, menggelar aksi damai menuntut tempat hiburan dibuka.


Pantauan detikcom, Senin (3/8/2020) siang, massa berjalan kaki di Jalan Wastukencana, Kota Bandung. Aksi demonstrasi ini mengakibatkan Jalan Wastukencana ditutup.

Sambil membawa spanduk serta baliho beragam tulisan dan bendera merah putih, mereka menuntut agar Oded segera memberikan izin tempat hiburan malam. Sejumlah perempuan pekerja hiburan malam membentangkan spanduk bertuliskan 'AKSI DAMAI PEKERJA HIBURAN MALAM BANDUNG'.

0 Response to "Curhatan Pekerja Hiburan Malam di Bandung: 'Kita Butuh Makan'"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel